Membedah Perbedaan Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif dalam Kurikulum Merdeka

Dalam dunia pendidikan, asesmen bukan hanya soal memberikan nilai, tetapi juga memahami proses belajar siswa secara mendalam. Dengan hadirnya Kurikulum Merdeka, pendekatan asesmen semakin menekankan pada upaya menciptakan pembelajaran yang personal, bermakna, dan berkelanjutan. Namun, sering kali guru maupun orang tua merasa bingung membedakan tiga jenis asesmen utama: diagnostik, formatif, dan sumatif.

Apa sebenarnya peran masing-masing asesmen ini? Bagaimana mereka mendukung perjalanan belajar siswa, khususnya dalam kerangka Kurikulum Merdeka? Melalui artikel ini, kita akan mengupas perbedaan mendasar di antara ketiganya, lengkap dengan contoh penerapan di kelas. Mari pahami lebih jauh agar pembelajaran di kelas tidak hanya efektif, tetapi juga berdampak jangka panjang bagi para siswa.

Pengertian Asesmen

Asesmen adalah proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk memahami, mengukur, atau mengevaluasi kemampuan, keterampilan, pengetahuan, atau sikap untuk mengetahui Tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses pembelajaran.

Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Tujuan Asesmen dalam kurikulum Merdeka adalah :

1.       Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar siswa

2.       Memberikan informasi yang lebih rinci mengenai kemajuan belajar siswa

3.       Memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan

4.       Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada siswa

5.       Memotivasi siswa untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya

6.       Memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat siswa.

Macam-macam Asesmen

Asesmen terdiri dari :

1.       Asesmen diagnostik

2.       Asesmen formatif

3.       Asesmen sumatif

Perbedaan asesmen diagnostic, formatif dan sumatif

DIAGNOSTIK

FORMATIF

SUMATIF

 

Dilakukan sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa

 

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Dilakukan pada akhir periode pembelajaran untuk menilai pencapaian siswa secara keseluruhan.

Tujuannya untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai.

 

 

Tujuannya untuk memberikan umpan balik kepada guru dan siswa agar pembelajaran bisa disesuaikan.

Mengetahui hasil rapor

Untuk mengetahui nilai pencapaian siswa.

Tidak sebagai pertimbangan nilai rapor

Tidak sebagai pertimbangan nilai rapor

 

Sebagai pertimbangan nilai rapor

 

 

 

 

Posting Komentar untuk "Membedah Perbedaan Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif dalam Kurikulum Merdeka"