Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan Unsur-unsur ABCD
Pendahuluan
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen fundamental dalam proses pembelajaran. Keberadaan tujuan yang jelas dan terukur akan memberikan arah bagi guru dalam merancang kegiatan pembelajaran, serta menjadi acuan dalam mengevaluasi ketercapaian belajar siswa. Tujuan pembelajaran yang baik harus dirumuskan dengan memperhatikan kriteria tertentu, sehingga tidak hanya bersifat normatif, melainkan juga operasional dan dapat diukur.Salah satu model yang banyak digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan unsur ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree). Model ini diperkenalkan oleh Robert F. Mager pada tahun 1962 dalam bukunya Preparing Instructional Objectives, yang hingga kini menjadi rujukan penting dalam dunia pendidikan.
Kriteria Tujuan Pembelajaran yang Baik
Agar tujuan pembelajaran efektif, maka harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Spesifik: dirumuskan secara jelas, tidak menimbulkan makna ganda.
- Terukur: dapat diobservasi melalui indikator atau instrumen tertentu.
- Realistis: dapat dicapai sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan belajar.
- Relevan: sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, maupun kebutuhan peserta didik.
- Berorientasi pada hasil belajar: menekankan pada perubahan perilaku atau kompetensi peserta didik setelah proses pembelajaran.
Unsur-unsur ABCD dalam Perumusan Tujuan Pembelajaran
Unsur-unsur ABCD memberikan panduan praktis agar tujuan pembelajaran lebih terarah dan operasional.
1. Audience (A): siapa yang menjadi subjek belajar, biasanya siswa.
Contoh: Siswa kelas V SD…
2. Behavior (B): perilaku yang diharapkan muncul, dirumuskan dalam bentuk kata kerja operasional (Kata Kerja Operasional/KKO).
Contoh: menyebutkan, menjelaskan, menganalisis, menyelesaikan masalah.
3. Condition (C): kondisi atau situasi yang diberikan agar siswa dapat menunjukkan perilaku tersebut.
Contoh: dengan menggunakan peta, setelah membaca teks, melalui percobaan.
4. Degree (D): tingkat keberhasilan atau kriteria pencapaian yang diharapkan.
Contoh: dengan benar, dengan jelas,dengan tepat, minimal 3 dari 4 soal, dalam waktu 15 menit.
Contoh Rumusan Tujuan dengan ABCD
"Setelah melakukan percobaan sederhana tentang cahaya (C), siswa kelas V SD (A) mampu menjelaskan sifat-sifat cahaya (B) dengan benar minimal 3 dari 4 indikator yang ditetapkan (D)."
Hubungan dengan Taksonomi Bloom dan KKO
Dalam menyusun Behavior (B), guru perlu mengacu pada Taksonomi Bloom yang mengklasifikasikan ranah hasil belajar menjadi tiga domain:
1.Kognitif: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi (telah direvisi menjadi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta).
KKO: menjelaskan, membandingkan, merancang, menilai.
2. Afektif: sikap, nilai, dan apresiasi.
KKO: menerima, menghargai, menginternalisasi.
3. Psikomotorik: keterampilan fisik atau motorik.
KKO: meniru, mempraktikkan, mengoperasikan, menciptakan karya.
Tabel KKO (Kata Kerja Operasional) Kognitif Taksonomi Bloom
Level | Kategori Kognitif | Deskripsi | Contoh Kata Kerja Operasional |
---|---|---|---|
C1 | Mengingat (Remembering) | Mengambil kembali informasi dari ingatan tanpa perubahan bentuk. | menyebutkan, mendefinisikan, mengidentifikasi, melabeli, menuliskan, memilih, mencocokkan, meniru, menyusun daftar, menunjuk |
C2 | Memahami (Understanding) | Menafsirkan atau memberi makna pada informasi, mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri. | menjelaskan, menginterpretasikan, meringkas, menyimpulkan, mendeskripsikan, mengklasifikasikan, membandingkan, memberi contoh, menafsirkan, memperkirakan |
C3 | Menerapkan (Applying) | Menggunakan informasi dalam situasi nyata atau baru. | menggunakan, melaksanakan, mempraktikkan, mengoperasikan, menghitung, menunjukkan, melaksanakan prosedur, mengimplementasikan, menyelesaikan |
C4 | Menganalisis (Analyzing) | Memilah informasi menjadi bagian-bagian dan melihat hubungan di antara bagian tersebut. | menganalisis, membedakan, menguraikan, mengorganisir, menghubungkan, membandingkan, mengontraskan, menemukan, memerinci, mengklasifikasikan |
C5 | Mengevaluasi (Evaluating) | Membuat penilaian berdasarkan kriteria atau standar tertentu. | menilai, mengevaluasi, membuktikan, memilih, membandingkan, mengkritisi, mempertahankan, memutuskan, menyimpulkan, menafsirkan kualitas |
C6 | Mencipta (Creating) | Menggabungkan elemen untuk membentuk pola/produk/ide baru. | merancang, menyusun, mengembangkan, merencanakan, menciptakan, merumuskan, menghasilkan, mendesain, membangun, mengkombinasikan |
Dengan demikian, penggunaan kata kerja operasional (KKO) sesuai Taksonomi Bloom sangat penting agar tujuan pembelajaran lebih konkret dan dapat diukur.
Baca juga : Level Kognitif Taksonomi Bloom
Langkah-langkah Menyusun Tujuan Pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran tersusun dengan baik, guru dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Menganalisis kompetensi dasar (KD) atau capaian pembelajaran (CP)
2. Mengidentifikasi indikator hasil belajar yang akan dicapai siswa.
3. Menentukan domain hasil belajar (kognitif, afektif, psikomotorik) sesuai materi dan aktivitas.
4. Memilih kata kerja operasional (KKO) berdasarkan tingkat berpikir (Taksonomi Bloom)
5. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan format ABCD: mencantumkan Audience, Behavior, Condition, dan Degree
6. Melakukan validasi untuk memastikan tujuan sudah spesifik, terukur, dan realistis.
Penutup
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan model ABCD memberikan kejelasan arah dalam proses belajar-mengajar. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Taksonomi Bloom melalui penggunaan kata kerja operasional yang tepat, tujuan pembelajaran menjadi lebih terukur, operasional, dan bermakna. Pada akhirnya, tujuan pembelajaran yang baik akan membantu guru mengelola pembelajaran secara efektif, sekaligus memastikan siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.
Posting Komentar untuk "Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan Unsur-unsur ABCD"